Pulau Pasaran Kini Menjadi Kampung Nelayan Modern

BANDAR LAMPUNG418 Dilihat

Bandar Lampung ( Journalmedia.id ) – Gubernur Arinal Djunaidi dan Walikota Eva Dwiana beserta Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi sulistyo meresmikan pulau pasaran sebagai Kampung Nelayan Modern (KALAMO), Rabu (7/2/2024).

Kalamo merupakan program kementerian kelautan dan perikanan untuk merubah citra kampung nelayan yang kumuh menjadi kampung nelayan yang bersih aman dan nyaman.

Pulau pasaran yang kini menjadi kalamo didukung sejumlah fasilitas, mulai dari chilling room, koperasi, sentra kuliner,  tempat pengeringan ikan dan sarana prasarana lain. Kalamo juga bertujuan meningkatkan daya saing melalui peningkatan mutu produk yang masih menggunakan metode konvensional.

“Kami berharap para pengelola menjaga, memelihara, dan memanfaatkan fasilitas ini dengan baik untuk meningkatkan perekonomian di kawasan ini,” kata Budi Sulistyo.

Pulau pasaran merupakan kampung nelayan modern kedua setelah biak numfor papua, Kalamo pulau pasaran berbeda dengan kalamo di biak numfor. Kalamo di pulau pasaran menekankan pada pengolahan ikan teri yang merupakan hasil tangkapan terbesar di pulau pasaran.

“Semoga apa yang kami siapkan dan bangun ini menjadi bagian dari kegiatan ekonomi di Pulau Pasaran, dan teri asin di sini bisa mendunia,” tambahnya.

Pulau pasaran menjadi kampung nelayan modern sekaligus daerah wisata  untuk mendukung pengembangan pulau pasaran, Pemkot Bandar lampung membangun sejumlah infrastruktur seperti jembatan menuju pulau pasaran.

“Alhamdulillah hari ini peresmian (Kalamo). Sehingga kita pun mendorong untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Pulau Pasaran yang menjadi sentra ikan asin di Kota Tapis Berseri,” ujar Eva Dwiana.

Pemkot juga membantu penyediaan tempat menginap dan edukasi pengolahan ikan teri untuk wisatawan. (*)