Pemkot Bandar Lampung Siapkan Motor Roda Tiga untuk Dukung Bank Sampah

BANDAR LAMPUNG716 Dilihat

Bandar Lampung (Journalmedia.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang bersih dan berkelanjutan.

Salah satu langkah nyata yang ditempuh adalah dengan menyediakan motor roda tiga dan alat angkut guna mendukung operasional bank sampah di berbagai wilayah kota.

Program ini merupakan bagian dari target jangka menengah Pemkot untuk membentuk 200 bank sampah hingga tahun 2026. Selain dukungan fasilitas, DLH juga memberikan dukungan regulatif melalui penerbitan Surat Keputusan (SK) Bank Sampah sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan program.

“Bank sampah bukan hanya soal pengelolaan limbah, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan nilai ekonomi dari sampah yang selama ini dianggap tidak bernilai,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, Veni Devialesti, Kamis (10/7/2025).

Sebagai bentuk pemberdayaan, DLH juga menggelar pelatihan teknis kepada warga yang terlibat. Materi pelatihan mencakup teknik pemilahan sampah, budidaya maggot sebagai pengurai sampah organik, serta pembuatan produk daur ulang seperti sandal hotel dari limbah non-organik.

Langkah ini, lanjut Veni, tidak hanya bertujuan mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif berbasis lingkungan.

Untuk mengoptimalkan program, DLH membentuk tim teknis khusus yang bertugas mendampingi pelaksanaan di tingkat kecamatan. Pada tahap awal, ditargetkan setiap kecamatan memiliki minimal satu bank sampah sebagai proyek percontohan.

Meski kajian potensi produk daur ulang masih berjalan, sejumlah hasil awal dinilai cukup menggembirakan. Di Bank Sampah Ragom Maju Jejama, Kecamatan Kemiling, misalnya, telah berhasil diproduksi kompos, pupuk cair, dan sandal daur ulang yang kini dijadikan contoh praktik baik.

Program ini menjadi bagian dari strategi Pemkot dalam mendorong terciptanya ekonomi sirkular—yakni sistem yang mengedepankan penggunaan ulang sumber daya dan pengurangan limbah secara signifikan.

Pemkot berharap, inisiatif ini dapat menjadikan Bandarlampung sebagai kota percontohan nasional dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *